Muslimin menegaskan bila menilik hasil survei tersebut dan pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan pada saat pengambilan sampel, maka kemungkinan untuk satu putaran tidak mungkin terjadi.
Sebab, untuk memenangkan Pilpres satu putaran, salah satu paslon harus menyentuh angka 50 persen +1 suara.
Untuk putaran kedua, pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran lah yang dinilai paling berpeluang untuk maju dan kembali bersaing pada putaran kedua kontestasi pemilu.
“Kemudian siapa yang lolos ke putaran kedua, kalau kita lihat temuan survei Puspoll Indonesia ini menunjukkan memang di antara paslon 01 dan 03 kalau dari sisi angka memang lebih tinggi angka nomor 3 atau pasangan nomor 3, artinya peluang 03 untuk masuk ke putaran kedua itu dari temuan survei kita memang lebih besar dibanding 01,” jelas dia.
Survei ini dilakukan pada periode 11-18 Desember 2023 kepada 1.220 responden yang berusia 17 tahun atau memenuhi syarat sebagai pemilih menggunakan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling) dan tersebar di seluruh provinsi Indonesia.
Puspoll Indonesia menggunakan teknik pengumpulan data metode tatap muka dengan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Margin of error survei ini +- 2,83 persen.
Quality control dilakukan terhadap hasil wawancara yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Dalam quality control tidak ditemukan adanya kesalahan berarti.


Tinggalkan Balasan