FYI.co.id – Pilpres satu putaran tampaknya sulit terwujud. Meski elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 40% di berbagai lembaga survei, tetap saja butuh suara lebih banyak untuk mewujudkan satu putaran.
Hal ini jadi kesempatan bagi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar-Mahfud untuk merebut suara agar bisa lolos di putaran kedua.
“Ganjar-Mahfud dan AMIN ini akan ketat terus karena memang ini kan dilemanya,” kata Senior Fellow CSIS, Philips J. Vermonte, dalam wawancara khusus program Info A1 kumparan, Rabu (3/1).
Philips menilai, tim AMIN lebih stabil dan bisa melanjutkan kampanye dengan arah yang jelas. Tantangan justru ada di kubu Ganjar.
Philips melihat, Ganjar menghadapi tantangan tentang arah kebijakan nanti, apalagi setelah Presiden Jokowi dinilai mendukung Prabowo-Gibran.
“Positioning yang saya kira, bikin sakit kepala gitu, Pak Jokowi ada di Pak Prabowo, mau narasi lanjutkan, ya enggak pas. Tapi mau bilang perubahan terlambat walaupun masih bisa, itu susah bagaimana mengelola,” jelas dia.
Karena itu pula, bisa saja pemilih langsung menjatuhkan pilihan ke Prabowo dengan narasi melanjutkan atau ke Anies yang membawa gagasan perubahan.
Tapi, Philips menyarankan, Ganjar bisa memainkan isu lebih spesifik. Bagaimana menyelesaikan korupsi, desentralisasi, dan berbagai permasalahan lainnya.
Tinggalkan Balasan